Benarkah Bogor Macet Gara-Gara Angkot? (Opini)
Kalau menurut aku sih enggak. Bogor macet karena banyak dari
kamu yang gamau naik angkot. Iya, kamu lebih suka naik motor, kamu leih suka
naik grab, kamu lebih suka naik kendaraan pribadi.
Nah kenapa kalian gmau angkot? Alasannya banyak, angkot
banyak yang ngetam, jadi lama.
Neng, A, Mas, teteh… kalau angkot enggak ngetem supir
angkotnya gimana mau kasih setoran?
Memang sih kalau kita bandingkan dengan negara-negara maju.
Kita senang sekali dan berdecak kagum dengan sistem transportasi di sana.
Misalnya di jepang transportasi umum sangan ontime dan nyaman. Sehingga banyak
warganya yang suka naik angkutan umum. Kenapa kok bisa begitu? Iya supirnya
ternyata digaji bulanan, tidak perduli berapapun jumlah penumpang yang mereka
dapatkan perhari. Tugasnya supir hanya
melaksanakan SOP berkendara yang sudah dibuat, harus sampai di pemberhentian
berikutnya dengan tepat waktu, berhenti tidak sembarangan. Terus terlintas
dipikiran saya berarti supirnya digaji seperti PNS gitu ya. Iya.
Pertanyaannya adalah sudah mampukah pemerintah kita (enggak
tahu saya ini pemerintah daerah, pemerintah kota atau pemerintah pusat
maksudnya) menggaji para supir angkot dan melakukan upaya penertiban. Nah kalau
bahas masalah itu sangat ribet, membutuhkan waktu yang lama, paling-paling
berakhir wacana. Jadi solusi yang pingin gw usulin adalah budayakan naik
angkot, dan kepada bapak supir angkot yang terhormat terutama yang di Bogor,
mohon pengertiannya supaya tidak ngetem terlalu lama. Kalau bapak supir semua
tidak mau kalah saing dengan perkembangan zaman modern dengan adanya
transportasi online, mulailah diperbaiki dulu dari diri sendiri, berangkat
ontime, disiplin waktu dan perbaiki fasilitas yang ada. Bukan malah memberikan
aturan dilarang ojek online. Saya menilai itu solusi yang kurang cerdas dan
tidak fair dalam bisnis.
Coba deh pak walikota atau pak Bupati bogor ngadain “simulasi atau gerakan bersama naik angkot
selama seminggu” berani gak tuh. Nah nanti baru dilihat respon masyarakat
bagaimana, tentunya kegiatan ini harus dilakukan dengan sosiaslisasi yang
maksimal, terutama kepada para supir angkot dan kepada semua warga bogor.
Sekarang udah jamannya WA, tinggal dijarkom aja dan diviralkan, Insyallah.
Ingat, ini tuh masalah manyak dan penyelesaiannya tidak bisa hanya diselesaikan
oleh satu pihak saja, semuanya harus bergerak bersama sama (antara penumpang
dengan supir). Siapa yang bisa menggerakkan banyak orang? Ya Tokoh masyarakat
atau pemimpin, saiapa pemimpinnya? Masalah ini mau diselesaikan atau tidak
tergantung anda anda semua yang membaca tulisan ini. Saya sebagai penulis akan
sangat senang sekali dan berterimakasih jika tulisan ini dibaca oleh semua
orang. (Penulis: penumpang angkot bogor yang sedang memikirkan bagaimana
memajukan Bogor yang dicintainya) #ThePowerOfThePeople