Jumat, 16 Agustus 2019

Jamur Rayap Termitomyces

Termitomyces hemii yang tumbuh pada komb di dalam sarang rayap di dalam tanah

Manfaat Jamur Termitomyces bagi Manusia


Jamur Termitmyces yang ditanam oleh rayap penanam jamur, tenyata juga memberikan manfaat bagi manusia, karena jamur Termitomyces yang ditanam oleh rayap pada sarangnya dapat memunculkan tubuh buah yang juga dapat dikonsumsi oleh manusia. Tubuh buah jamur ini tumbuh dari kebun jamur yang terdapat di sarang rayap yang ada di dalam tanah. Jamur Termitomyces tumbuh menembus permukaan tanah yang keras. Bagian Pillus jamur ini dapat mencapai diameter hingga satu meter, yaitu Termitomyces titanicus. Tubuh buah jamur Termitomyces ini merupakan jamur berukuran terbesar di dunia yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Jamur ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Afrika

Termitomyces titanicus jamur edible terbesar di dunia dengan diameter mencapai satu meter




















Sejak tahun 1990, telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan nutrisi dari Jamur Termitomyces. Tenyata Termitomyces umkowaani memiliki kandungan nutrisi asam amino yang lbih tinggi dibanding jamur edibel yang laiinya. Asam amino tersebut adalah metionin dan cysteine. Kandungan asam amino dari jamur ini termasuk yang tertinggi dibanding dengan jamur yang lain, sehingga jamur ini dapat dijadikan sumber protein bagi manusia (Wilhelm, 1992).
Hingga sekarang belum ada manusia yang berhasil membudidyakan jamur Termitomyces, sehingga perlu dilakukan banyak penelitian untuk tujuan membudidayakannnya.

Benarkah Bogor Macet Gara-Gara Angkot? (Opini)


Bogor dinobatkan kota lalu lintas terburuk ke-2 di dunia versi Waze

Benarkah Bogor Macet Gara-Gara Angkot? (Opini)

Kalau menurut aku sih enggak. Bogor macet karena banyak dari kamu yang gamau naik angkot. Iya, kamu lebih suka naik motor, kamu leih suka naik grab, kamu lebih suka naik kendaraan pribadi.
Nah kenapa kalian gmau angkot? Alasannya banyak, angkot banyak yang ngetam, jadi lama.
Neng, A, Mas, teteh… kalau angkot enggak ngetem supir angkotnya gimana mau kasih setoran?
Memang sih kalau kita bandingkan dengan negara-negara maju. Kita senang sekali dan berdecak kagum dengan sistem transportasi di sana. Misalnya di jepang transportasi umum sangan ontime dan nyaman. Sehingga banyak warganya yang suka naik angkutan umum. Kenapa kok bisa begitu? Iya supirnya ternyata digaji bulanan, tidak perduli berapapun jumlah penumpang yang mereka dapatkan perhari. Tugasnya supir  hanya melaksanakan SOP berkendara yang sudah dibuat, harus sampai di pemberhentian berikutnya dengan tepat waktu, berhenti tidak sembarangan. Terus terlintas dipikiran saya berarti supirnya digaji seperti PNS gitu ya. Iya.
Pertanyaannya adalah sudah mampukah pemerintah kita (enggak tahu saya ini pemerintah daerah, pemerintah kota atau pemerintah pusat maksudnya) menggaji para supir angkot dan melakukan upaya penertiban. Nah kalau bahas masalah itu sangat ribet, membutuhkan waktu yang lama, paling-paling berakhir wacana. Jadi solusi yang pingin gw usulin adalah budayakan naik angkot, dan kepada bapak supir angkot yang terhormat terutama yang di Bogor, mohon pengertiannya supaya tidak ngetem terlalu lama. Kalau bapak supir semua tidak mau kalah saing dengan perkembangan zaman modern dengan adanya transportasi online, mulailah diperbaiki dulu dari diri sendiri, berangkat ontime, disiplin waktu dan perbaiki fasilitas yang ada. Bukan malah memberikan aturan dilarang ojek online. Saya menilai itu solusi yang kurang cerdas dan tidak fair dalam bisnis. 
Coba deh pak walikota atau pak Bupati bogor ngadain “simulasi atau gerakan bersama naik angkot selama seminggu” berani gak tuh. Nah nanti baru dilihat respon masyarakat bagaimana, tentunya kegiatan ini harus dilakukan dengan sosiaslisasi yang maksimal, terutama kepada para supir angkot dan kepada semua warga bogor. Sekarang udah jamannya WA, tinggal dijarkom aja dan diviralkan, Insyallah. Ingat, ini tuh masalah manyak dan penyelesaiannya tidak bisa hanya diselesaikan oleh satu pihak saja, semuanya harus bergerak bersama sama (antara penumpang dengan supir). Siapa yang bisa menggerakkan banyak orang? Ya Tokoh masyarakat atau pemimpin, saiapa pemimpinnya? Masalah ini mau diselesaikan atau tidak tergantung anda anda semua yang membaca tulisan ini. Saya sebagai penulis akan sangat senang sekali dan berterimakasih jika tulisan ini dibaca oleh semua orang. (Penulis: penumpang angkot bogor yang sedang memikirkan bagaimana memajukan Bogor yang dicintainya) #ThePowerOfThePeople